Probolinggo, 17 Desember 2024 – SMA Negeri 1 Leces, Kabupaten Probolinggo, mendapatkan kunjungan istimewa dari Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Probolinggo, Bapak Iwan Triyono, S.H., dalam rangka penilaian program Gerakan Sekolah Bermural dan Berkarakter (GSBB). Program ini merupakan langkah positif dalam menggali bakat seni, kreativitas, serta karakter peserta didik melalui karya mural.

Kunjungan yang dilaksanakan pada Selasa pagi tersebut menjadi momen penting bagi sekolah. Agenda utamanya adalah evaluasi terhadap karya mural siswa yang dipajang di berbagai sudut sekolah. Tidak hanya itu, acara ini sekaligus menjadi ajang apresiasi terhadap bakat siswa dalam mengaplikasikan seni mural ke dalam lingkungan pendidikan.

Dalam sesi penilaian, Bapak Iwan Triyono berkesempatan meninjau secara langsung beberapa mural yang dibuat oleh siswa-siswi SMAN 1 Leces. Beberapa kriteria yang dinilai meliputi kebersihan mural, estetika karya, kreativitas, serta pesan moral yang disampaikan melalui karya tersebut. Mural-mural ini mengangkat tema-tema penting seperti anti-bullying, kebersihan lingkungan, budaya literasi, serta semangat gotong royong.

Bapak Iwan Triyono mengapresiasi kreativitas para siswa. “Saya sangat bangga dengan karya-karya mural ini. Tidak hanya mencerminkan kreativitas yang luar biasa, tetapi juga membawa pesan yang mendalam dan inspiratif,” ungkapnya saat memberikan komentar. Menurut beliau, mural memiliki kekuatan besar dalam menyampaikan ide dan gagasan dengan cara yang menarik dan komunikatif.

Selain memberikan apresiasi, Bapak Iwan Triyono turut menyerahkan penghargaan kepada karya mural terbaik. Penghargaan ini diberikan sebagai bentuk motivasi bagi siswa agar terus berkarya dan berkreasi di bidang seni. “Semoga penghargaan ini menjadi pemicu semangat bagi seluruh siswa untuk terus mengembangkan bakatnya, baik dalam seni maupun bidang lainnya,” tambahnya.

Dalam kesempatan itu, Kepala Sekolah SMAN 1 Leces menyampaikan ucapan terima kasih atas kunjungan dari Kepala Cabang Dinas Pendidikan. “Kunjungan ini menjadi energi positif bagi kami. Para siswa merasa dihargai atas kerja keras mereka, dan ini tentu akan menambah semangat mereka untuk lebih berprestasi,” ujar beliau dengan penuh kebanggaan.

Tidak hanya itu, kegiatan ini juga diwarnai dengan sesi diskusi antara Bapak Iwan Triyono dan beberapa siswa perwakilan sekolah. Dalam diskusi tersebut, siswa diberi kesempatan untuk menyampaikan harapan dan aspirasi terkait pengembangan kreativitas di lingkungan sekolah. Menurut salah satu siswa, kegiatan mural ini memberikan ruang yang luas bagi mereka untuk mengekspresikan ide serta meningkatkan kerjasama antar tim.

Acara diakhiri dengan penyerahan piagam penghargaan dan sesi foto bersama antara Kepala Cabang Dinas Pendidikan, guru, serta para siswa. Para siswa tampak antusias dan bangga karena karya mereka mendapatkan apresiasi langsung dari pihak dinas pendidikan.

Dengan adanya program Gerakan Sekolah Bermural dan Berkarakter ini, diharapkan SMAN 1 Leces dapat menjadi contoh bagi sekolah lain dalam mengembangkan kreativitas siswa di bidang seni. Selain itu, kegiatan ini juga menanamkan nilai-nilai positif seperti kerja keras, tanggung jawab, dan kebersamaan dalam setiap prosesnya.

Melalui mural, pesan-pesan moral seperti stop bullying, menjaga kebersihan lingkungan, serta pentingnya karakter positif dapat tersampaikan secara efektif. Hal ini tentu sejalan dengan program pemerintah melalui Kurikulum Merdeka yang mendorong pengembangan bakat dan karakter siswa.


Ringkasan Tambahan

Gerakan Sekolah Bermural dan Berkarakter (GSBB) telah menjadi inovasi positif dalam dunia pendidikan. Beberapa sekolah di Indonesia mulai menerapkan program serupa sebagai bentuk upaya untuk mengembangkan kreativitas siswa melalui seni rupa. Kegiatan ini juga membantu memperindah lingkungan sekolah serta menyampaikan pesan moral dengan cara yang menarik.

Menurut beberapa ahli pendidikan, kegiatan seni seperti mural dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis, kreativitas, serta keterampilan komunikasi siswa. Selain itu, program ini juga dapat meminimalisir perilaku negatif di sekolah seperti vandalisme dan perundungan.

Dengan dukungan penuh dari pihak dinas pendidikan, diharapkan program ini dapat terus berjalan secara berkelanjutan dan memberikan manfaat besar bagi perkembangan siswa serta lingkungan sekolah.